Apa yang dirasakan oleh Ibu Husna nampaknya juga dirasakan oleh banyak orang di luar sana saat masa-masa sulit dengan perekonomian yang merosot dan pekerjaan yang tak bisa menjadi penjamin. Bberapa bulan, suaminya yang bernama Pak Asrul boleh saja bernafas lega
Permintaan menjadi buruh bangunan sangat cukup untuk menanggung ke tujuh anggota keluarganya, satu orang istri dan enam orang anak
Miris dan memprihatinkan adalah kata-kata yang mungkin tepat untuk menggambarkan kondisi mereka. Mulai dari tempat tinggal hingga kondisinya jauh dari kata layak. Sementara itu, pak Asrul kadang belum sempat beristirahat ssampainya di rumah, ia langsung tancap gas untuk ngojek, keliling kota untuk menambah penghasilannya yang sangat kurang
Anak-anaknya walaupun sekolah di rumah, tapi biaya internet untuk durasi waktu sebulan sepertinya sudah terlalu mahal. “Kadang saya bingung, mau berutang kalau begini kondisinya,” ungkap ibu Husna.
Untuk meringkankan beban keluarganya, tim relawan Laznas Wahdah Inspirasi Zakat menyalurkan bantuan sembako untuk membantu biaya pangan selama beberapa hari
Bantuan tersebut langsung diberikan dan diantar ke kediaman Ibu Husna. Ia tampak bahagia dan bersyukur. Denagn sembako tersebut, hari ini ia bisa makan dengan lahap, dan cukup untuk menenangkan sang suami dan anak-anaknya
Itulah kondisi mereka. Sahabat, yang patut kita syukuri adalah karena kitalah yang diberi amanah oleh Allah untuk membantu mereka dan itu tanda bahwa kita memang mampu untuk hal itu
Semoga ketika sahabat membaca cerita tentang kondisi mereka, semakin banyak rasa syukur kita kepada Allah yah, yang ternyata banyak kondisinya di bawah kita
© 2021 kotakinfak.id