Wiz.or.id, Masamba — Meski berada di tenda pengungsian, anak-anak dari berbagai kalangan usia dan tingkatan sekolah, korban bencana banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, tetap bahagia bisa merasakan khidmatnya belajar di Sekolah Ceria yang baru saja digagas oleh Laznas Wahdah Inspirasi Zakat di Desa Maipi.
Sekolah yang telah dimanfaatkan selama empat hari ini mampu menampung 50 orang anak, meskipun selama proses pembelajaran mereka harus saling mengantri untuk menyetorkan tugas bacaan Al-Quran dan tugas di pelajaran umum lainnya.
Salah seorang relawan yang bertugas, Aris mengatakan salah satu kegiatan yang menghibur anak yaitu menggambar dan belajar yang dikemas secara riang gembira. Disamping penanaman akidah yang benar, dan upaya melakukan pembinaan baca tulis Al-Qur’an masih menjadi pelajaran utama di Sekolah Ceria ini.
“Sekolah ini sebenarnya baru kami buat. Empat hari yang lalu lebih tepatnya. Alhamdulillah, banyak anak-anak yang antusias mengikuti serangkaian proses pembelajaran kita selama ini,” ujarnya.
Ervina, salah seorang anak yang belajar di sekolah darurat ini justru mengaku, kegiatan yang diberikan sangat membantunya dalam belajar. Ia mengatakan, semenjak banjir, ia tak bisa lagi belajar membaca Al-Qur’an karena mushola tempat belajarnya hanyut disapu air.
“Kami lihat perkembangannya dari hari ke hari, mereka sudah mulai senang, trauma bencana ini sudah mulai hilang,” kata Aris, saat melihat langsung perubahan anak-anak asuhnya hingga kini.
Sementara para anak-anak itu berharap agar bencana banjir bandang dapat berlalu sehingga bisa kembali dan berkumpul dengan keluarga di rumah sambil belajar dengan fasilitas yang memadai. []
© 2021 kotakinfak.id