WIZ.or.id – Parigi – Asidin dan Sajra, adalah sepasang suami istri berusia lanjut (lansia) yang tinggal di tengah hutan desa Bambalemo Kecamatan Parigi dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Keduanya kadang terpaksa menahan lapar, seharian tidak dapat makan.⁣

Kakek Sidin, seperti itulah beliau disapa, bekerja sebagai pembuat gula merah, ia hanya mampu menghasilkan Rp.15.000/hari, kadang kurang atau bahkan tidak ada sama sekali jika pohon enau yang tumbuh di sekitar rumahnya tak cukup menghasilkan nira. Untuk melakukan pekerjaan yang lain, kakek Sidin sudah tidak mampu lagi, karena faktor usia, tahun ini Kakek Sidin genap berumur 75 tahun. ⁣

Selain kondisi ekonomi yang memprihatinkan, kakek Sidin ternyata tak punya fasilitas air bersih dirumahnya. Untuk mandi bahkan untuk keperluan minum dan memasak hanya menggunakan air sungai yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya. Jika hujan turun, air sungai jadi keruh dan tak bisa dimanfaatkan. ⁣

Keadaannya kian memprihatinkan karena kondisi Sajrah, istri kakek Sidin mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan yang dialaminya 5 tahun yang lalu.⁣

“Sangat sulit bagi saya untuk dapatkan air. Apalagi saat istri mau mandi dan buang hajat. saya mesti angkat dia ke hutan, berusaha sekuat tenaga angkat air sendiri, bolak balik ke sungai. Mo suruh sapa, yang ada cuma torang dua,” ungkap Sidin. ⁣

Relawan WIZCARE yang berkunjung ke kediaman kakek Sidin segera merespon dengan membuatkan sumur suntik untuk mereka melalui Program Berkah Peduli LAZNAS WIZ. “Awalnya kami mau buatkan Sumur Pompa, karena di rumah ini tidak ada fasilitas listrik. Namun ada tetangga kakek Sidin yang tinggalnya sekitar 100 M lebih dari rumahnya menawarkan aliran listrik, makanya sekalian kami buatkan jaringan listrik ke rumahnya dan sumur suntik. Beliau juga butuh listrik untuk penerangan. Semua ini dapat terlaksana berkat donasi dari seluruh donatur yang menitipkan rezkinya kepada kami,” terang Sudirman, ketua WIZ Parigi.