Tak banyak yang menyadari pentingnya peran guru agama dan guru mengaji. Padahal, tanpa mereka, kita tentu masih berada dalam kegelapan karena tak tahu mengaji, padahal itulah modal kita untuk memahami ajaran agama kita. Dan mereka pula-lah yang membekali kita dengan akhlak mulia
Sejak wabah melanda, mereka tak bisa mengajar. Sebagian di antara mereka tak memiliki penghasilan lain. Namun jika kita mengira hanya mereka yang menderita akibat kehilangan penghasilan, itu salah, Sahabat. Sebab, ada murid-murid mereka yang tak mendapatkan ilmu
Salah satu guru ngaji, yang juga merupakan eks relawan Guru Ngaji pada saat Gempa Lombok di tahun 2018 lalu adalah Ustadz Syafaruddin yang berdomisisli di Jl. Nuri Kec. Mariso, Kota Makassar
Ustadz Syafaruddin sudah lebih dari 10 tahun menjadi guru ngaji. Setiap selesai sholat maghrib sampai isya dia mengajar anak-anak santrinya untuk belajar Al Quran. Selain menjadi guru ngaji ia juga memiliki usaha jualan kelontong di depan rumahnya
Sejak pandemi ini sudah lebih 3 bulan aktivitas belajar mengajar Ngaji beliau dihentikan, ditambah dengan penghasilan dari usaha kelontong juga menurun
© 2021 kotakinfak.id