Wiz.or.id, Poso – Kisah perjalanan setiap mualaf dalam menemukan Islam selalu menarik untuk dibahas. Salah satunya seperti kisah Jefri, pria berusia 20 tahun yang memutuskan untuk masuk Islam.
Setelah menjadi seorang muslim, dia mengaku telah menemukan arti hidup yang sebenarnya. Sempat memeluk Islam pada usia 5 tahun, namun ia pindah ke agama nasrani setelah kedua orangtuanya membawanya ke kota kelahiran, Manado, Sulawesi Utara.
Sejak saat itu, ia hidup bersama keluarga non muslim yang taat beragama. Kegelisahan menghinggapi hati di saat merasa ada ketidakyakinan dengan tradisi agama yang dijalani selama ini. Sehingga, dia memilih tak lagi percaya dengan agama tersebut dan menjalani hidup tanpa agama.
Ia selalu mempertanyakan, bagaimana bisa ia hidup dengan cara begini. Terkadang, ia merasakan hidupnya sempit. Hidup bahagia yang selama ini ia rindukan hampir tak ia rasakan. “Saya kemudian mencoba mencari kebahagiaan itu dari beberapa referensi. Dan akhirnya saya temukan hanya pada Islam,” kata Jefri.
Ia mengenal Islam sudah sejak lama, jauh sebelum dia memeluk agama tersebut. Tepatnya saat ia aktif bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di salah satu kapal penangkap ikan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Karena sering berinteraksi dengan mulim selama di kapal, maka dia pun merasa mantap untuk kembali ke ajaran Islam. Ia masih yakin adanya Tuhan di dalam hatinya. Setelah menemukan Islam dan mengetahui ajarannya, dia percaya bahwa Tuhan hanya satu, yaitu Allah Subhanahu wa ta’ala.
Memang setelah menjadi mualaf, Jefri berkomitmen untuk menjalani ajaran Islam dengan taat. Tak terkecuali salat lima waktu yang menjadi tiang agama.
“Jika Anda ingin memeluk Islam atau baru masuk Islam, dan Anda sungguh-sungguh ingin hijrah dan yakin kepada Allah ta’ala, bergaulah dengan teman saleh. Karena saya punya banyak kemudahan saat saya menerapkan itu semua,” pesannya kepada siapapun yang akan menjadi mualaf. []
© 2021 kotakinfak.id